TEORI ORGANISASI UMUM - TUGAS 4



Kasus 1 : Hartoyo sebagai manajer

            Drs.hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam dapartemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah pensiun dari tentara.semangat kerja dapartemennya rendah. sejak dia bergabung dalam perusahan. Beberapa dari karyawan menunjukan sikap tidak puas dan agresif.

            Pada jam istirahat makan siang. Hartoyo bertanya pada Drs.abdul hakim, ak, manajer departemen keuangan, apakah dia mengetaui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul hakim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal melalui komunikasi “grapeviene”,bahwa karyawan hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang di buat sendiri olehnya. dia (hartoyo) menyatakan. “Dalam tentara, saya membuat keputusan untuk bagi saya, dansemua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”

Pertanyaan kasus :

Gaya kepemimpinan macam apa yang di gunakan oleh hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya ? Bandingkan motivasi bawahan hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara.

Konsekuensinya apa. Bila hartoyo tidak dapat merubah gaya kemimpinannya?apa saran saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan ?

Jawab:

1.  Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan otokratik, karena ia menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan , menjalankan tindakan,  mengarahkan tindakan, mengawasi bawahanya adalah tugas wajib yang harus ia kerjakan. Seorang pemimpin yang otokratik mempunyai perasaan bahwa bawahanya tidak mampu untuk menduduki posisi yang kuat serta untuk mengarahkan juga mengawasi pelaksanaan pekerjaaan , dengan maksud meminimumkan penyimpangan dari arah yang ia berikan.

Keuntungan dari gaya kepemimpinan pak hartoyo adalah proses pengambilan keputusan dapat selesai dengan cepat dan tepat , cepat dan tepat yang saya maksudkan adalah dalam konteks menurut algoritma yang pak hartoyo canangkan sendiri, menurut saya pribadi, kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan lazimnya menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang dimilikinya. 

Kelemahan dari gaya kepemimpinan pak hartoyo adalah hilangnya kepercayaan dari para karyawannya, tentunya jika hal ini terjadi, perusahaan yang di bangun akan merugi, dan terancam bangkrut, karena sistem yang terkait satu sama lain yang biasanya di tangani oleh para karyawan tidak terselesaikan dengan baik.

Motivasi bawahan waktu menjadi tentara
Hartoyo akan bisa mencapai tujuan ataupun memotivasi bawahannya apabila ia membuat suasana kerja menjadi sangat tegang, kaku. Bila ia ingin agar bawahan termotivasi untuk bekerja, maka ia membuat mereka para bawahannya merasa “berharga” dan mengakui keberadaan mereka dalam sebuah team.
Motivasi bawahan waktu menjadi pemimpin perusahaan
Untuk dapat memotivasi atau mempertahankan motivasi, ia harus percaya kepada para bawahannya, percaya bahwa mereka memiliki potensi untuk berkembang dan memperbaiki diri sendiri tanpa harus selalu anda dorong ataupun selalu diawasi


2. Konsekuensi.
Jika ia terus menunggunakan gaya kepemimpinan tersebut, berhentikan dia menjadi seorang pemimpin di perusahaan itu, jika gaya kepemimpinan itu masih berjalan  maka kebanyakan bawahannya tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah kemaslahatan bersama, untuk mencapai suatu visi di perusahaan . ego, kepentingan, kondisi bawahan, merupakan hal pokok yang menjadi perhatian khusus untuk di evaluasi.

Saran: Jika sudah diberi kesempatan menjadi seorang pemimpin, gunakan kesempatan itu dengan sebaik baiknya, jadilah seorang pemipin, bukan seorang bos,  karena bos cenderung memerintah, sementara pemimpin cenderung mengayomi. bos suka memarahi, pemimpin bisa memotivasi. bos berbicara, sedangkan pemimpin mendengar. Jadilah pemimpin yang memakai gaya kepemimpinan The Paticipative Leader , Apabila seseorang pemimpin menggunakan gaya partisipasi ini , ia menjalankan kepemimpinan dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahanya. Tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari pada bawahanya mengenai keputusan yang akan diambil. Ia akan secara serius mendengarkan dan menilai pikiran –pikiran para bawahanya dan menerima sumbangan pikiran mereka .Sejauh pemikiran tersebut bisa dipraktekan .Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan mengambil keputusan dari pada bawahanya sehingga pikiran –pikiran mereka akan selalu meningkat dan makin matang . Para bawahanya juga didorong agar meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Pemimpin akan lebih “ Supportive” dalam kontak dengan para bawahan dan bukan menjadi bersikap diktator. Meskipun tentu saja. Wewenang terakhir dalam penganbilan keputusan terletak pada pimpinan.  Saat anda mengumumkan keputusan pastikan anda berpegang pada informasi dan data yang akurat. Inilah yang akan membantu anda saat ada argumentasi. Libatkan juga pihak lain dalam proses pengambilan keputusan anda agar dapat masukan dan saran. Dengan cara ini anda secara otomatis mengundang mereka untuk berkomitmen.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment