PENGALAMAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


Setiap orang pasti pernah berada di dalam sebuah kelompok dengan tujuan yang sama, termasuk juga anda , ceritakanlah pengalaman anda berada di dalam suatu kelompok , dan keputusan apa yang pernah anda ambil untuk kelangsungan kelompok tersebut???


Pada kasus kali ini, saya akan mendeskripsikan tentang organisasi yang sedang saya jalani, yaitu BEM. terdengar lebih sulit dari tahun tahun kemarin seperti sewaktu SMA. saya merasakan lumayan lelah menjadi panitia pada kesempatan kali ini, bayangkan saja, setiap bulan pasti ada acara besar yang dibuat, dan bukan hanya sekali dalam sebulan, tapi 3-4 kali acara dalam sebulan.namun secara garis besar, saya bangga dan  senang menjadi keluarga dari Badan Eksekutif Mahasiswa ini. 

BEM itu sendiri terbagi atas divisi yang berbeda beda, meskipun banyak divisi , tetapi pada saat suatu acara, kita semua anggota ataupun menteri departemen ikut berpartisipasi dalam acara acara yang sudah dicanangkan, karena saya masuk di Divisi Biro TI , pada kesempatan kali ini akan membahas berbagai proker yang ada di divisi tersebut.

Biro TI bertugas untuk mengurus semua hal yang berkaitan dengan penyampaian informasi BEM kepada masyarakat di kampus , seperti publikasi WEB, E-Magazine dan semua yang berkaitan dengan design.

Pada kepengurusan organisasi BEM yang saya ikuti, BIRO TI ini baru pertama kali dibentuk, maka saya pun berfikir untuk membuat sebuah proker (program kerja) salah satu keputusan yang saya ambil untuk membuat proker adalah pembuatan E-Magazine, latar belakang masalah nya yaitu selama ini majalah majalah di kampus yang tercetak hanya terbuang sia sia, bahkan pernah saya menemukan tong sampah yang penuh sekali dengan kertas kertas majalah tersebut, hal itupun sangat fatal apabila terus menerus terjadi, mengapa? Karna semakin banyak kertas yang dibuang semakin banyak pohon pohon di dunia ini ditebang, yang mana nantinya akan mengakibatkan hutan gundul atau masalah masalah yang lainnya, bukan hanya itu, melihat majalah di kampus bahasa yang digunakan terlalu kaku dan cakupan yang diberikan hanya cakupan internal saja, maka saya berinisiatif untuk membuat E-magazine yang mana konten kontennya diisi dengan bahasa anak muda dan info info yang bermanfaat lainnya, contoh : info beasiswa, info gadget, lowongan lab, info unik. Bukan Cuma itu saja, di E-magazine saya menambakan konten sosok bulan ini, kenapa saya menambahkan konten tersebut? Karena kita sebagai mahasiswa harus banyak melihat orang orang yang punya track record bagus, agar dapat termotivasi dan mempunyai keinginan sukses seperti halnya sosok tersebut, saya juga mengangkat konten kesusastraan dan rubrik karya mahasiswa, dalam konten ini saya ingin menampung aspirasi dari teman teman mahasiswa semua yang punya kemampuan lebih agar dapat berpartisipasi dalam hal mempublikasikan hasil karya mereka. 

Mungkin itulah salah satu contoh keputusan yang saya ambil untuk kelangsungan dalam kepengurusan BEM tepatnya pada Divisi Biro TI.

E-magazine ini sudah berjalan sampai sekarang edisi ke 5. E-magazine ini rilis setiap tanggal 25 per bulan, setiap edisinya dapat di download di WEB . jika malas untuk mendownload, saya juga memfasilitasi untuk live view di (http://issuu.com)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Menurut tulisan blog yang saya baca, dalam sepanjang hidupnya manusia selalu   dihadapkan   pada   pilihan-pilihan   atau   alternatif   dan   pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice, yang menyatakan  dalam  kehidupan  sehari-hari  manusia  melakukan  atau  membuat pilihan-pilihan  di  antara  sejumlah  alternatif.  Pilihan-pilihan  tersebut  biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah  yakni upaya untuk menutup  terjadinya kesenjangan  antara  keadaan  saat  ini  dan  keadaan  yang diinginkan. Pada semua jenjang organisasi, semua orang harus terus mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Faktor terpenting di dalam pengambilan keputusan adalah faktor manusia, baik sebagai Pemimpin, Staffer, Pelaksana, maupun Pemakai hasil (langganan, dan sebagainya).


Masalahnya adalah, bahwa di dalam kehidupan masyarakat dan organisasi modern diperlukan orang-orang yang sudah sivil, artinya : yang sudah mampu menentukan sendiri apa yang harus diperbuat di dalam rangka kewajiban yang dia punyai.

Dengan prakata lain, makin pelik masalah yang dihadapi, makin diperlukan manusia yang maju dan modern untuk menanganinya. Manusia yang demikian itu adalah hasil pendidikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman.


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry (1989), yaitu :

  • Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
  • Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
  •  Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
  • Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
  • Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
  • Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
  • Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
  • Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
  • Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya


Saya sangat setuju dengan tulisan diatas , pada intinya sebagai tambahan adalah faktor yang  sangat mempengaruhi pengambilan keputusan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) , SDM merupakan faktor penting pembentuk kemajuan suatu organisasi dalam segala bidang. Jika suatu organisasi  telah memiliki SDM yang berkualitas, maka kemajuan organisasi tersebut dapat terjamin keberlangsungannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JENIS JENIS KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI



Jenis jenis keputusan dalam organisasi ada 2, yaitu:

  1. Keputusan Terprogram

Menurut tulisan blog yang saya baca , keputusan terprogram merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. 

Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost


Menurut saya, bagus apabila kita dalam suatu organisasi memilih keputusan terprogram, tapi  akankah kita berdiam saja dengan santai karena ada algoritma masalah yang sudah terstruktur rapih? Tidak. Kita harus berkomitmen dan bertanggung jawab, akan mewujudkan suatu organisasi yang disaat apapun itu harusnya dapat diragamkan dengan berbagai inovasi, meskipun ada kemungkinan gagal, apabila kita tidak mencoba, maka terbuanglah suatu langkah yang sia sia , apabila kita datang ke suatu organisasi dengan konsep yang sudah diatur, apa bedanya itu dengan tata upacara??..  saya tidak mengatakan keputusan terprogram itu salah, tetapi ada baiknya jangan hanya mengandalkan program yang sudah diatur/terstruktur, baiknya program yang sudah dicanangkan ditambah dengan inovasi inovasi yang kita inginkan, Tujuannya adalah untuk mengembangkan kualitas nilai berfikir yang berwawasan pada suatu kebijakan  yang berkesinambungan dan pemeliharaan perbedaan konsep dengan langkah yang tepat .

  1. Keputusan Tidak Terprogram

Menurut tulisan blog yang saya baca , Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.

Contoh:
Dalam suatu perusahaan jika kita mendapatkan suatu masalah maka, kita dalam mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikannya kita tidak boleh terburu-buru karena dapat menyebabkan kita mengambil atau memilih keputusan yang salah dan bahkan dapat membuat masalah semakin sulit. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dengan baik dengan cara mencari informasi, memahaminya dengan baik, dan mendiskusikan keputusan kita dengan orang-orang yang ikut dalam perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat diterima dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada


Menurut saya, bagus ..dengan begitu kita dapat terlatih berfikir cepat dalam suatu masalah, terkadang masalah yang sudah kita konsepkan dalam jauh jauh hari kurang lebih 50% berbeda dengan kenyataan sewaktu hari H. tapi buruk juga apabila kita tidak mengkonsepkan masalah terlebih dahulu secara terprogram, Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan,jika kita pasif dan tipe orang yang tidak siap akan hal ini, lebih baik kita mengkonsepkan masalah secara terprogram dengan matang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS