Ceritakan
gaya kepemimipinan apa yang akan anda terapkan, apabila anda dipercaya menjadi
seorang pemimpinan dalam sebuah organisasi
Saya menerapkan gaya
kepemimpinan demokratis , mengapa? Karena
gaya kepemimpinan ini yang memberikan wewenang secara luas kepada para
bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu
tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak
informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Sebenarnya saya sudah
mendapat mandat untuk menjadi seorang pemimpin di suatu organisasi dalam
tahun 2013-2015 ini, dan tanpa basa basi
saya mengambil job tersebut , mengapa? Karena saya ingin ikut tanggung jawab
dalam organisasi ini, saya ingin keluar dari comfort zone, saya tolak pilih
jalan nyaman, jika saya hanya memikirkan kenyamanan, saya hanya mengerjakan
yang ada, nyaman dan damai, dengan terlibat dan keluar dari comfort zone, saya
bisa ikut menentukan, tidak segalanya sudah ditata, ketika saya ikut turun
tangan saya belajar banyak, didorong terus berkembang , belajar integritas,
profesionalitas, bagaimana bekerjasama dengan orang lain, belajar memerintah ,
mengeluarkan kebijakan, dan saya berfikir ini worth it ketika saat bekerja
pasca kuliah nanti
Disitu banyak sekali
kendala yang saya alami, dari cemooh masyarakat, bahkan gunjingan dari pihak
internal juga, tetapi saya berfikir kewajiban seorang pemimpin adalah
bertanggung jawab atas segala keputusannya, kenapa saya berfikir dan yakin akan
keputusan saya, karena keputusan itu sudah difikirkan dengan algoritma yang
baik dan atas kesepakatan atasan juga.
Saya ingin menjadi
pemimipin yang membawa integritas , membawa nilai dan tentunya dapat langsung
ikut serta dalam berbagai kebijakan yang ada dalam suatu organisasi tersebut,
saya rasa sudah banyak para kritikus di Indonesia ini, kita butuh seorang
pemimpin yang mau ikut turun tangan , pemimpin yang harus mampu mengayomi dan
bertanggung jawab atas kebahagiaan kumpulan manusia-manusia yang tak sungkan
untuk menuntutnya dan menjatuhkannya jika ia melakukan hal yang mereka tak
senangi. Saya ingin menjadi pemimpin seperti itu. Ada cerita lain yang ingin saya sampaikan , kita jangan hanya melihat pembelajaran kepemimpinan dengan perbandingan sesama manusia saja, kitapun harus mengikut sertakan alam sebagai pembelajaran hidup, juga tentang pembelajaran kepemimpinan, pernah suatu hari saya mendapat inspirasi dari hasil membaca artikel
dari saudara “ “ tentang
bagaimana kepemimpinan menurut alam , berikut saya jabarkan:
- Bulan: selalu menyinari dimalam hari (memberi cahaya diantara kegelapan).
- Bintang: sebagai petunjuk arah bagi para pengembara (untuk pemberi arahan ke jalan yang benar).
- Air: selalu turun kebawah, rata, tidak pilih-pilih membasahi (tidak pandang bulu, dan bisa menindak siapapun jika bersalah).
- Api: menuntaskan semua yang dibakarnya, (kerjanya tuntas tidak setengah setengah ,menyelesaikan hal yang dia mulai).
- Gunung: tetap berdiri tegak dalam keadaan apapun (teguh pada pendirian dan keyakinan, dan tidak tergoda pada hal negatif).
- Angin: menyisir dan menjumpai setiap ruang sempit sesempit apapun ruang itu dan menjadi kesegaran dikala gersang (mau masuk dan menjumpai siapa saja dimanapun berada entah itu jorok bersih kotor kumuh, dan memberikan ketenangan).
- Tanah: walaupun diinjak, diludahi, dan diperlakukan yang negatif, tetap menumbuhkan tanaman (walau dihujat disalahkan difitnah dll, tetap mau memberikan manfaat untuk masyarakat).
Setelah
kita membaca ini, timbul pertanyaan, apakah bisa kita belajar memimpin dari
alam? Dan apakah kita bisa mengandalkan unsur-unsur alam sebagai pedoman kita?
Saya memang bukanlah
orang yang dilahirkan dengan jiwa kepemimpinan yang besar. Namun, saya
setidaknya telah mencoba dan memberikan apa yang terbaik yang dapat saya
lakukan. Saya pun memang bukanlah orang yang pandai berbicara . Tetapi dari
pengalaman tersebut, saya belajar untuk lebih percaya diri, lebih berani tampil
dan tentunya belajar membawa perubahan. Intinya, saya masih harus banyak
belajar untuk menjadi seorang pemimpin
0 comments:
Post a Comment